Selasa, 14 Juni 2011

mau kuliah ko ribet amat ;(

Gak kerasa tinggal dua semester lagi gue kuliah disini,gak sabar udah semester 6 bentar lagi dapet gelar SE deh..asikk..Itulah impian gue dan temen-temen yang lain, karena wisuda udah di depan mata, menyelesaikan perkuliahan hampir tiga tahun akhirnya selesai juga. Tetapi sepertinya wisuda harus ditunda tahun depan deh kayanya, karena  kampus mau pindah. Gue kuliah disini karena waktu itu kampus menawarkan gelar S1 bisa ditempuh tiga tahun. ketika itu kampus masih bernama STIE Mandala. Semester satu, semester dua kami kuliah seperti kerja rodi ya karena gue kuliah dari Senin sampai Jumat dari pagi sampe sore mana gak ada libur semester lagi..ughhh...Waktu itu gue dapat kabar kalo pemerintah melarang kampus untuk meluluskan kami dengan waktu tiga tahun, karena menurut pemerintah perkuliahan seperti itu tidak efektif ada dua pilihan yang ditawarkan pertama merubah sistem perkuliahan yang tadinya satu semester empat bulan, menjadi satu semester enam bulan atau pilihan ke dua pemerintah menutup kampus STIE Mandala. Tapi kampus memilih untuk mengikuti pilihan pertama, ketika keputusan itu berlaku selain sistem perkulliahan berubah nama kampus pun ikut berubah. Setelah keputusan itu, kami mendapat kabar gembira, ternyata kampus libur selama empat bulan mengganti libur-libur yang semester lalu. Nama pun berubah menjadi ITBNusantara. Kenapa nama terus berubah?? itulah pertanyan nya dan jawabannya adalah karena KAMPUS NAIK STATUS DARI SEKOLAH TINGGI menjadi INSITUT...horeeee... kampus naik jabatan... Bagi gue perkuliahan diundur setengah tahun, ya masih masuk akal. Gue pribadi si gak merasa dirugikan, perkuliahan sudah memasuki semester empat, masalah pun muncul lagi. Emang gue akui kuliah disini banyak banget kejutannya. Tiba-tiba aja kampus pengen buru-buru pindah di gedung yang baru yang letaknya jauh banget dari gedung yang lama, di maketnya si tu gedung keren banget, dosen si bilangnya kampus pindah 2014. Isu-isu pun terus manakut-nakuti  mulai dari sistem yang berubah lagi, perkuliahan diundur lagi, dosen mau diganti, yang parahnya lagi kampus MAU GANTI NAMA LAGI aghhh tidaaaaakkkk. Dari ITBNusantara menjadi UNM (Universitas Nusantara Mulia) embel-embel Mulia itu loh yang berat banget, siapa si yang gak tau Universitas Mulia, ya secara tu kampus terkenal banget mulai dari anak-anak pintar yang bisa keterima disitu, modis-modis, banyak artisnya lagi dibandingin sama kampus gue si ya gitu deh, hehehe. Gara-raga akhir-akhir ini jadi sering kekampus jadi kaya gini ni gue, banyak terima berita yang simpang siur. Gue sebagai mahasiswa yang gak peduli sama urusan-urusan yang kaya gitu ya gue si santai aja, mau pindah ke, mau ganti nama ke bodo amat asal jangan perkuliahan diundur aja. Masa harus diundur lagi si. Waktu itu salah satu temen gue tanya ke bagian akademik anak 2009 diadain SP apa enggak, dan jawabannya adalah "TIDAK ADA" semua temen-teman gue bersorak sorak sorai karena kalo gak ada SP kita libur dua setengan bulan. Temen-temen gue pada merencanakan apa yang harus dilakukan ketika libur panjang, termasuk gue yang nyusun jadwal kemana aja gue akan berlibur. Mulai dari ke Kota Tua untuk foto-foto lumayan untuk nambah album di FB, hehehe, pergi berenang, wisata kuliner ke Bogor, atau gue mau pelayanan ke kampus-kampus untuk cari mangsa untuk gue bagiin tentang kebenaran..wahahhaha...Setelah UAS gue baru menikmati libur 3 hari tiba-tiba saja temen gw yang hobinya ke kampus sms gue "temen-temen hari senin diharapkan dateng ya karena ada keputusan baru dari pihak yayasan tentang perkuliahan kita, ddiharapkan kehadirannya bertempat di perpustakaan.Thx" Ya mau gak mau gue harus dateng  ke kampus, setelah menempuh waktu kurang lebih 90 menit akhirnya gw tiba di kampus, gue pun menuju ke lantai 9.

Kamis, 09 Juni 2011

Anak Punk

"permisi bapak-bapak, ibu-ibu kaka kaka sekalian, kami disini bukan mau menodong ataupun minta-minta, kami hanya mencari uang untuk membeli makan dan sebatang rokok" itulah kalimat yang sering diucapkan para pengamen jalanan sebelum mereka menyanyikan beberapa tembang lagu favorit mereka.

"kaka..aku mau masuk"

    Rumah singgah di daerah Jakarta Barat adalah tempat yang ingin kami kunjungi untuk kegiatana bakti sosial. Yang ada dipikiran saya ketika menuju kesana adalah rumah singgah yang terawat, bersih., wangi. Tapi itu semua salah ketika saya sampai disana, gang sempit, bau sampah, padat. Pengen pulang rasanya ketika melihat semuanya gak sesuai dengan yang saya pikirikan. Tapi itu semua terbayar ketika anak-anak menyambut kedatangan kami dengan senyum polos mereka. "kaka..kaka.." itulah kata pertama yang keluar dari bibir mungilnya. Dengan baju yang minim, tempat yang gak layak, tetapi mereka tetap semangat.Karena tempat yang tidak memungkinkan  semua panitia naik ke atas untuk memberikan mereka hiburan, akhirnya aku lebih memilih tidak naik ke lantai dua yang lantainya hanya beralaskan papan. Anak-anak yang berada di rumah singgah kurang lebih 300 anak mulai dari anak berusia 1 tahun sampai 16 tahun. Tetapi pada saat itu hanya ada anak yang berusia 1 tahun sampai 12 tahun. Karena pemilik membatasi anak-anak yang mau masuk. Sebagian panitia memberikan hiburan di lantai dua, sedangkan aku dan panitia yang lainnya menyiapkan snack yang berupa burger mini dan segelas cocacola. Keadaan di luar dipenuhi anak-anak yang tidak diijinkan masuk untuk mengikuti acara. Mereka hanya bisa melihat saya dan panitia yang menuangkan minuman ke dalam gelas dengan harapan mereka akan menerimanya. "kaka..aku mau masuk dong" "kaka..aku mau minumnya deh..soalnya aku gak pernah minum kaya gitu..minta dong ka" teriakan seperti itulah yang selalu aku dengar. Dengan perasaan sedih aku menjawab pertanyaan mereka dengan mata yang berkaca-kaca "maf de kaka gak bisa kasih, soalnya ini cuma untuk ade-ade yang ada di atas..maaf ya." Yang ada dipikiran aku pada saat itu hanyalah sesulit itukah kehidupan mereka sampai cocacola pun mereka tidak pernah merasakan. Gak tega melihat mereka yang terus-terusan melihat segelas cocacola dingin dari kejauhan, aku pun memilih untuk naik ke atas. Kegembiraan mereka terpancar dari muka mereka yang polos yang pada saat itu temen -temen panitia sedang menghibur mereka dengan boneka tangan. Aku melihat ada seorang anak laki-laki yang sedang memangku adiknya yang kira-kira berumur satu tahun yang sepertinya belum mandi karena sang adik masih menggunakan piyama yang kucel, dengan ingus yang masih menempel di atas bibirnya. Ketika aku mendekatkan mereka, adiknya nangis karena takut melihat boneka tangan yang sedang dimainkan teman ku, kakanya malah mencubit adiknya yang tidak berhenti menangis. Aku memisahkan mereka sambil memangku dan menutup mata sang adik. Tidak hanya adik yang ada dipangkuan ku saja yang menangis, ekspresi mereka berbeda-beda ketika melihat pertunjukan boneka tangan ada yang serius memperhatikan, ada yang berlari-lari, bahkan ada yang mendekati boneka sambil berdiri persis di depan tanpa dia hiraukan kalau bukan dia saja yang penasaran dengan ceritanya. Melihat keadaan adik-adik yang terus menerus semakin rusuh, akhirnya ceritapun segera diselesaikan. "seru gak ceritanya adik-adik?" tanya seorang kaka bernama Raisa yang menjadi MC "seru ka..." teriak mereka kompak "siapa yang mau hadiah?" "saya kaaaaa.." jawab mereka sambil mengacungkan tangan.. " "tapi kaka mau kalian duduk yang rapih dulu" mereka pun langsung merapihkan barisan duduk mereka "oke, sekarang kaka mau kasih pertanyaan siapa yang bisa jawab di kasih hadiah, pertanyannya adalah siapa nama boneka yang tadi berbohong?" semua dari mereka mengacungkan jari telunjuk "saya..saya..saya ka" "coba kamu de, maju kedepan" panggil seorang kaka "manya mischa yang tadi boong ka" "gimana ya, bener gak adik-adik jawabanya?" tanya kaka Raisa, sambil senyum-senyum "bener ka" "gimana ya? hehehe iya deh ini kaka kasih hadiah" "makasih ka". "Adik-adik kayanya waktunya sudah habis, kaka kaka harus pulang, sebelum kita pulang aku mau tanya nih, kalian kalau sudah besar cita-citanya mau jadi apa?" "jadi penyanyi, pilot, guru, presiden" jawab mereka antusias. Aku pikir mereka akan menjawab pengen jadi preman, supir metromini karena setau aku apa yang mereka lihat itulah yang menjadi cita-cita mereka, "trima kasih Tuhan kalo mereka punya cita-cita yang tinggi" ucapku dalam hati. Sebelum mereka pulang kita sudah siapkan burger di bawah yang akan kami bagikan  ke mereka. Tiba-tiba pemilik rumah singgah naik ke lantai dua dan berkata "boleh saya pinjam burgernya?" semua panitia yang ada di situ saling pandang-pandangan, kita semua binggung untuk apa burger itu dipinjam "saya ingin memberitahu kepada mereka bagaimana cara memakan burger, karena mereka belum pernah makan" sepertinya bapak itu tau apa yang ada dalam pikiran kami. Burger yang kami bagikan menurut saya makanan yang biasa sekali, mungkin aku bisa saja membelinya setiap hari tanpa harus mengumpulkan uang jajan hanya untuk makan burger. Tapi bagi mereka burger adalah makanan yang mewah sehingga mereka belum pernah merasakannya, bahkan mungkin mereka hanya membayangkan bagaimana rasanya ketika mereka melihat di televisi atau melihat dari kejahuan seseorang sedang memakan burger. Dengan perasan sedih ketika aku harus pulang, terharu dengan keadaan mereka. Tetapi aku tetap bersyukur ketika melihat wajah mungil mereka tetap tersenyum sambil menerima beberapa bingkisan yang kami sediakan untuk mereka. Terimakasih Tuhan kalau aku bisa bertemu dengan adik-adik baru di rumah singgah, dan aku bersyukur aku lebih beruntung dari mereka. :)