Kamis, 09 Juni 2011

"kaka..aku mau masuk"

    Rumah singgah di daerah Jakarta Barat adalah tempat yang ingin kami kunjungi untuk kegiatana bakti sosial. Yang ada dipikiran saya ketika menuju kesana adalah rumah singgah yang terawat, bersih., wangi. Tapi itu semua salah ketika saya sampai disana, gang sempit, bau sampah, padat. Pengen pulang rasanya ketika melihat semuanya gak sesuai dengan yang saya pikirikan. Tapi itu semua terbayar ketika anak-anak menyambut kedatangan kami dengan senyum polos mereka. "kaka..kaka.." itulah kata pertama yang keluar dari bibir mungilnya. Dengan baju yang minim, tempat yang gak layak, tetapi mereka tetap semangat.Karena tempat yang tidak memungkinkan  semua panitia naik ke atas untuk memberikan mereka hiburan, akhirnya aku lebih memilih tidak naik ke lantai dua yang lantainya hanya beralaskan papan. Anak-anak yang berada di rumah singgah kurang lebih 300 anak mulai dari anak berusia 1 tahun sampai 16 tahun. Tetapi pada saat itu hanya ada anak yang berusia 1 tahun sampai 12 tahun. Karena pemilik membatasi anak-anak yang mau masuk. Sebagian panitia memberikan hiburan di lantai dua, sedangkan aku dan panitia yang lainnya menyiapkan snack yang berupa burger mini dan segelas cocacola. Keadaan di luar dipenuhi anak-anak yang tidak diijinkan masuk untuk mengikuti acara. Mereka hanya bisa melihat saya dan panitia yang menuangkan minuman ke dalam gelas dengan harapan mereka akan menerimanya. "kaka..aku mau masuk dong" "kaka..aku mau minumnya deh..soalnya aku gak pernah minum kaya gitu..minta dong ka" teriakan seperti itulah yang selalu aku dengar. Dengan perasaan sedih aku menjawab pertanyaan mereka dengan mata yang berkaca-kaca "maf de kaka gak bisa kasih, soalnya ini cuma untuk ade-ade yang ada di atas..maaf ya." Yang ada dipikiran aku pada saat itu hanyalah sesulit itukah kehidupan mereka sampai cocacola pun mereka tidak pernah merasakan. Gak tega melihat mereka yang terus-terusan melihat segelas cocacola dingin dari kejauhan, aku pun memilih untuk naik ke atas. Kegembiraan mereka terpancar dari muka mereka yang polos yang pada saat itu temen -temen panitia sedang menghibur mereka dengan boneka tangan. Aku melihat ada seorang anak laki-laki yang sedang memangku adiknya yang kira-kira berumur satu tahun yang sepertinya belum mandi karena sang adik masih menggunakan piyama yang kucel, dengan ingus yang masih menempel di atas bibirnya. Ketika aku mendekatkan mereka, adiknya nangis karena takut melihat boneka tangan yang sedang dimainkan teman ku, kakanya malah mencubit adiknya yang tidak berhenti menangis. Aku memisahkan mereka sambil memangku dan menutup mata sang adik. Tidak hanya adik yang ada dipangkuan ku saja yang menangis, ekspresi mereka berbeda-beda ketika melihat pertunjukan boneka tangan ada yang serius memperhatikan, ada yang berlari-lari, bahkan ada yang mendekati boneka sambil berdiri persis di depan tanpa dia hiraukan kalau bukan dia saja yang penasaran dengan ceritanya. Melihat keadaan adik-adik yang terus menerus semakin rusuh, akhirnya ceritapun segera diselesaikan. "seru gak ceritanya adik-adik?" tanya seorang kaka bernama Raisa yang menjadi MC "seru ka..." teriak mereka kompak "siapa yang mau hadiah?" "saya kaaaaa.." jawab mereka sambil mengacungkan tangan.. " "tapi kaka mau kalian duduk yang rapih dulu" mereka pun langsung merapihkan barisan duduk mereka "oke, sekarang kaka mau kasih pertanyaan siapa yang bisa jawab di kasih hadiah, pertanyannya adalah siapa nama boneka yang tadi berbohong?" semua dari mereka mengacungkan jari telunjuk "saya..saya..saya ka" "coba kamu de, maju kedepan" panggil seorang kaka "manya mischa yang tadi boong ka" "gimana ya, bener gak adik-adik jawabanya?" tanya kaka Raisa, sambil senyum-senyum "bener ka" "gimana ya? hehehe iya deh ini kaka kasih hadiah" "makasih ka". "Adik-adik kayanya waktunya sudah habis, kaka kaka harus pulang, sebelum kita pulang aku mau tanya nih, kalian kalau sudah besar cita-citanya mau jadi apa?" "jadi penyanyi, pilot, guru, presiden" jawab mereka antusias. Aku pikir mereka akan menjawab pengen jadi preman, supir metromini karena setau aku apa yang mereka lihat itulah yang menjadi cita-cita mereka, "trima kasih Tuhan kalo mereka punya cita-cita yang tinggi" ucapku dalam hati. Sebelum mereka pulang kita sudah siapkan burger di bawah yang akan kami bagikan  ke mereka. Tiba-tiba pemilik rumah singgah naik ke lantai dua dan berkata "boleh saya pinjam burgernya?" semua panitia yang ada di situ saling pandang-pandangan, kita semua binggung untuk apa burger itu dipinjam "saya ingin memberitahu kepada mereka bagaimana cara memakan burger, karena mereka belum pernah makan" sepertinya bapak itu tau apa yang ada dalam pikiran kami. Burger yang kami bagikan menurut saya makanan yang biasa sekali, mungkin aku bisa saja membelinya setiap hari tanpa harus mengumpulkan uang jajan hanya untuk makan burger. Tapi bagi mereka burger adalah makanan yang mewah sehingga mereka belum pernah merasakannya, bahkan mungkin mereka hanya membayangkan bagaimana rasanya ketika mereka melihat di televisi atau melihat dari kejahuan seseorang sedang memakan burger. Dengan perasan sedih ketika aku harus pulang, terharu dengan keadaan mereka. Tetapi aku tetap bersyukur ketika melihat wajah mungil mereka tetap tersenyum sambil menerima beberapa bingkisan yang kami sediakan untuk mereka. Terimakasih Tuhan kalau aku bisa bertemu dengan adik-adik baru di rumah singgah, dan aku bersyukur aku lebih beruntung dari mereka. :)



9 komentar:

  1. jadi separah itu, kehidupan anak jalanan...
    yang saya tahu mereka mencari uang,,, dan hasil uang itu di setorkan ke preman-preman...
    apa seperti it??

    yaaahh,, kok gak semuanya kebagian sih.. kasian banget yg diluar....
    tempatnya sempit bgd yah..?? smpai ada yg diluar..
    hikz...hikz.. gak kebagian...

    yaa ampun,, msa burger aja gak pernah makan...

    BalasHapus
  2. ya seperti itulah kehidupan anak jalanan..banyak diantara mereka yang dioksploitasi..

    ya emank sedih kalo ada yang gk kebagian, tapi tempat, makanan yang tidak mendukung

    BalasHapus
  3. belum tau, emangnya kenapa?

    BalasHapus
  4. thw..ditunggu kedatangnnya di blogg saya

    BalasHapus
  5. kapan-kapan g ajak ke tempat yang lebih nyata y yun =) btw backgroundnya akkkhhhh tidakk!!! hahaha...

    good step for ur dream dek.. keep writing until something happen hehe

    BalasHapus
  6. hahahha udah gw ganti ka..

    BalasHapus
  7. u bagi jadi banyak dong yun biar kebagian semua...
    lansung bikin buku lah yun,langsung d lounching...
    bikin cerita yang banyak yun,di tunggu cerita selanjutnya yoooo....

    BalasHapus